1. Home
  2. Cerita Penyintas
  3. Harapan Erna di Huntap Talise yang Memesona
Harapan Erna di Huntap Talise yang Memesona

Harapan Erna di Huntap Talise yang Memesona

Dengarkan Berita Ini

Lima tahun telah berlalu sejak gempa bumi mengguncang Sulawesi Tengah, mengubah kehidupan ribuan warga. Selama rentang waktu tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengawal proses rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terdampak. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, dedikasi yang kuat telah menghasilkan kemajuan nyata. Salah satu pencapaian yang mengagumkan ialah pembangunan Huntap Talise, yang kini berdiri sebagai simbol harapan baru bagi para penyintas bencana.

Terletak di kawasan perbukitan yang menawarkan pemandangan eksotis Teluk Palu, Huntap Talise tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga destinasi wisata baru. Pemandangan yang indah dan suasana yang teduh menjadikan huntap ini nyaman dan menarik, tidak kalah dengan perumahan mewah di tepi pantai. Huntap Talise juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas memadai, seperti taman luas untuk bersantai, area bermain anak-anak, hingga kantin untuk mendukung UMKM lokal.

Huntap Talise bukanlah hunian biasa. Dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), huntap ini dirancang untuk tahan gempa, memberikan rasa aman bagi penghuninya. Di Huntap Talise, jalan lingkungan tertata rapi dan dilengkapi lampu penerangan dengan panel surya, yang membuat lingkungan di sini selalu bersih dan nyaman. Keberadaan teknologi ramah lingkungan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Kisah para penyintas yang kini menghuni Huntap Talise penuh dengan haru dan kebahagiaan. Salah satu cerita yang mengharukan datang dari Erna. “Saya menghuni di Huntap Talise ini kurang lebih menjalan lima bulan dari bulan Februari,” ujar Erna, mengisahkan perjalanannya menuju tempat tinggal yang baru ini.

Gempa dahsyat yang melanda Sulawesi Tengah lima tahun silam meninggalkan luka mendalam bagi Erna dan keluarganya. “Waktu itu saya sedang berada di rumah bersama keluarga kecil saya. Saat gempa pertama, kami masih bisa lari keluar rumah, tetapi gempa kedua membuat rumah kami roboh dalam hitungan detik,” kenangnya. Kejadian tersebut menghancurkan rumahnya dan mengubah hidup mereka seketika.

Namun, harapan kembali tumbuh ketika mereka menerima unit huntap dari Kementerian PUPR. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan bantuan pemerintah ini. Rumah di Huntap Talise ini cukup untuk keluarga kecil saya. Infrastruktur seperti jalan dan lampu semuanya bagus, terutama tamannya yang bisa menjadi tempat berkumpul warga,” tutur Erna.

Salah satu hal yang paling menggembirakan bagi Erna ialah taman Huntap Talise. Selain luas dan lengkap, taman tersebut menyajikan view Teluk Palu yang eksotis. Keindahan taman ini pun menarik minat warga Kota Palu untuk berkunjung dan bersantai di sore hari. “Kami senang, setiap hari banyak ramai pengunjung datang ke taman di huntap kami ini.” Kata Erna dengan wajah bahagia.

Di samping sejumlah infrastruktur yang lengkap dan fasilitas yang memadai, Erna meminta, pemerintah memastikan keberlanjutan suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga huntap sehari-hari. “Air bersih ini kebutuhan dasar dan paling utama. Jadi kami ingin agar setiap hari airnya mengalir lancar.” ungkap Erna penuh harap.

Erna juga berpesan, agar setiap warga di Huntap Talise dapat menjaga kebersihan rumah masing-masing. “Tolong kepada warga, baik yang sudah menghuni dan belum, rumahnya dan halamannya dibersihkan. Supaya lingkungan di tetap bersih dan rapi.” pungkasnya.

Huntap Talise bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk memulai kembali kehidupan yang baru. “Kehidupan di sini sangat nyaman dan aman. Anak saya bisa bermain dengan aman, dan kami bisa berkumpul dengan tetangga dan keluarga yang juga tinggal di sini,” ujarnya. Bagi Erna dan banyak warga lainnya, Huntap Talise adalah awal dari babak baru yang penuh harapan, semangat, dan kebahagiaan.