1. Home
  2. Cerita Penyintas
  3. Cerita Penyintas: Ada Haru di Rumah Baru
Cerita Penyintas: Ada Haru di Rumah Baru

Cerita Penyintas: Ada Haru di Rumah Baru

Dengarkan Berita Ini

“Walau tidak seluas rumah saya sebelumnya, saya tetap bersyukur karena bangunan huntapnya bagus dan dijamin aman”, begitu ungkapan kegembiraan dan kesyukuran Saman, lelaki tangguh yang selamat dari terkaman likuefaksi di Kelurahan Petobo Kota Palu yang ditemui Tim Komunikasi PMC CSRRP saat proses serah terima kunci di Huntap Petobo pertengahan Januari 2024 lalu.

Tak hanya Saman, Risnawati seorang Warga Terdampak Bencana (WTB) lainnya di Kelurahan Petobo juga tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Selama lima tahun Risna “mondok” di Huntara Petobo yang pengap, kalau siang kepanasan, jika malam kedinginan. “Alhamdulillah, setelah lima tahun sabar dan bertahan di Kampung Petobo, akhirnya kami dapat huntap juga”, ungkap Risnawati penuh rasa haru saat bersih-bersih di sekitar rumah.

Demikian halnya Mutmainah salah seorang WTB di Petobo mengungkapkan rasa gembiranya karena di rumah barunya di Huntap Petobo, ibu muda ini bertetangga dengan keluarga dan kerabat dekatnya di Blok A 1 Huntap Petobo.

”Saya senang. Apalagi di huntap ini kami bertetangga dengan keluarga. Jadi rasanya kami akan nyaman tinggal di sini”, tutur  Mutmainah yang selama lima tahun ini ia dan suaminya menjadi penghuni Huntara Petobo yang kontruksnya sudah tak laik huni.

Mutmainah dan suaminya selamat dari terjangan likuefaksi karena sore itu jelang magrib, ia diminta kedua orang tuanya untuk menengok mertuanya di luar kawasan Petobo. Rupanya permintaan papa mama saya itu adalah salam perpisahan. Begitu Mutmainah mengenang kisah kelam 28 September 2018 lalu sembari memegang kunci pintu rumah barunya di Huntap Petobo, sesuatu yang lama ia impikan.

Sementara itu, Iwan Herawan Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Huntap Petobo berharap agar infrastruktur pendukung di Huntap Perobo agar dipercepat, seperti kebutuhan air minum serta sanitasi.  Pembersihan material bagungan di sekitar rumah di Huntap. Walau kondisi demikian, Iwan meminta agar proses perpindahan ke Huntap Petobo di percepat, karena kondisi Huntara saat ini sudah mengalami kerusakakan parah dan tidak layak huni.

“Alhamdulillah hari ini sudah penyerahan kunci, walaupun berproses. Adapun saran saya agar dipercepat perpindahan ke Huntap karena melihat Kondisi dilapangan, masyarakat Petobo terdampak bencana sudah lima tahun tinggal di Huntara, keadaannya sudah darurat, huntaranya sudah tidak layak huni, lantainnya sudah banyak yang jebol.”

Sebelum proses perpindahan ke Huntap Petobo, dilakukan rembuk bersama WTB calon penghuni Huntap Petobo, terkait kesediaan mereka menghuni huntap dengan kondisi sarana pendukung yang belum selesai 100%. Melalui rembuk tersebut, WTB sepakat dan bersedia untuk menghuni huntap.

Tahap berikutnya dilakukan sosialisasi Persiapan Penghunian Huntap Petobo dilaksanakan pada 20 Desember 2023 lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh PMC, TMC-2, Tim Fasilitator, Pemerintah Kelurahan Petobo, dan WTB calon penghuni huntap (blok A1 s.d. blok A6).

Melalui sosialisasi persiapan penghunian dicapai kesepatan, sebanyak 99 KK bersepakat bersedia menghuni huntap blok A1 s.d. blok A6 walaupun kondisi sarana air bersih dan infrastruktur pendukung belum selesai 100%.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, warga secara mandiri dapat mengambil air bersih yang yang berada di depan kantor lapangan atau direksi keet. Air bersih tersebut disiapkan oleh pihak kontraktor pelaksana.

Hal lain yang disepakati, dalam dua minggu ke depan, Pemerintah Kota Palu bekerjasama dengan BPPW Sulteng akan menyalurkan air bersih melalui mobil tangka, sementara penyerahan kunci unit huntap kepada WTB akan dimulai pada Rabu, 17 Januari 2024. Serah terima ini dilakukan secara bertahap kepada 99 KK.

Kesepatan lainnya adalah, meteran air akan dipasang, ketika seluruh WTB telah menghuni huntap secara permanen dan layanan air bersih akan berfungsi secara optimal pada awal April 2024 serta seluruh pekerjaan infrastruktur yang belum selesai saat ini, akan dituntaskan oleh pihak kontraktor pelaksana hingga Maret, paling lambat Juni 2024

Kesepatan terakhir adalah WTB yang telah menghuni dibolehkan untuk membangun dapur, melakukan pembersihan, serta pemindahan perabot rumah dari huntara ke huntap.

Risnawati, Saman, Mutmainah dan seluruh WTB lainnya sangat setuju dengan kesepakatan itu, karena mimpinya adalah bisa cepat dapat Huntap yang bagus, dijamin aman, walau tak seluas rumah sebelumnya, semunya harus disyukuri.